Kedokteran

Sabtu, 20 Desember 2008

Leprosy

• Definisi
Lepra adalah suatu infeksi/peradangan kronis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae yang menyerang tubuh manusia, terutama di kulit dan susunan syaraf tepi. Dan lepra termasuk kedalam penyakit kronis karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam perjalanan penyakitnya.
Klasifikasi menurut Ridley-Jopling berikut ini didasarkan atas gambaran klinis, bakteriologis, imunologis dan histologis :
1) Lepra tipe Indeterminate (I)
2) Lepra tipe Determinate
a) Lepra tipe Tuberkuloid (TT)
b) Lepra tipe Borderline-Tuberkuloid (BT)
c) Lepra tipe Borderline-Borderline (BB)
d) Lepra tipe Borderline-Lepromatosa (BL)
e) Lepra tipe Lepromatosa (IL)

• Gejala Klinis
Karena bakteri pada lepra menyerang secara perlahan-lahan, sehingga gejala pada umumnya tidak timbul setelah 1 tahun terinfeksi. Gejala yang timbul umumnya setelah 5 sampai 7 tahun terinfeksi.
Gejala meliputi:
1) Luka kulit yang warnanya lebih terang dibandingkan warna kulit normal.
a. Luka sudah berkurang sensasi untuk menyentuh, memanaskan, atau menyakitkan
b. Luka tidak menyembuhkan setelah beberapa minggu ke bulan
2) Mati rasa di bagian tangan, lengan, dan kaki.
3) Lemah otot.

• Pengobatan
1) Pengobatan lepra tipe pausibasiler
Ini meliputi lepra tipe Indeterminate, TT dan BT. Penderita diobati dengan dapson 100 mg sehari dan rifampisin 600 mg (atau 450 mg jika berat badan kurang dari 35 kg) sekali sebulan selama 6 bulan. Pedoman pengobatan ini dianjurkan untuk pende-
rita lepra pausibasiler, lepra pausibasiler yang kambuh setelah diobati dengan dapson dan penderita yang mendapatkan monoterapi dapson namun tidak lengkap 2 tahun
.
2) Pengobatan lepra multibasiler
Ini meliputi lepra tipe BB, BL dan LL. Penderita ini diberikan pengobatan tripe sekurang-kurangnya selama 2 tahun atau sampai hasil pemeriksaan usapan kulit untuk basil tahan asam negatif. Penderita lepra tipe LL dapat memerlukan pengobatan lebih dari 5 tahun untuk memperoleh basil pemeriksaan usapan kulit negatif.

Ada dua tujuan utama kemoterapi untuk lepra multibasiler, yaitu :
o Mencegah penularan infeksi di masyarakat.
o Mengobati penderita.

3) Komplikasi MDT (terapi kombinasi)
Penderita yang diberi MDT harus diawasi secara ketat terhadap reaksi dan toksisitas obat. Perlu dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan dasar dan pemeriksaan transaminase serum ulangan setiap bulan untuk mendeteksi adanya hepatitis (akibat rifamnpisin, tionamid dan dapson meskipun lebih jarang), serta kadar hemoglobin dan hitung retikulosit untuk mengetahui adanya hemolisis (akibat dapson) dan hitung trombosit untuk mendeteksi adanya trombositopenia.
Komplikasi yang serius akibat rifampisin meskipun jarang adalah renal shut down (nekrosis tubuler atau nefritis interstisialis), mungkin akibat reaksi imunologis.

Tidak ada komentar: